- P1: Semua anak kelas X suka pelajaran MatematikaP2: Budi anak kelas X
K: Budi suka pelajaran Matematika
- P1: Semua anak-anak suka makan sayurP2: Budi adalah anak-anak
K: Budi suka makan sayur
- P1:Semua iklan ditampilkan di TV
P2: Iklan Aqua adalah sebuah iklanK: Iklan Aqua ditampilkan di TV
- P1: Semua negara rumpun melayu berada di Asia Tenggara
P2: Indonesia termasuk rumpun melayuK: Indonesia berada di Asia Tenggara
- P1:Semua anak kecil suka permen
P2:Ani adalah anak kecilK: Ani suka permen
- P1:semua murid kelas X suka bermain bola
P2:Tommy adalah murid kelas XK:Tommy suka bermain bola - P1:Semua anak kecil senang bermain
P2:Kita semua adalah anak kecilK:Kita semua senang bermain - PU: Semua unggas berkembang biak dengan cara bertelur.
PK: Ayam adalah unggas.
K : Ayam adalah petelur. - PU: Semua murid SMAN 1 Balapulang lulus ujian nasional.
PK: Lia adalah murid SMAN 1 Balapulang.
K : Lia lulus ujian nasional. - PU : Semua profesor(A) pandai(B)
PK : Pak Habibi (C) adalah profesor (A)
K : Pak Habibi(C) pandai (B)
Rabu, 12 Agustus 2015
contoh contoh silogisme
Senin, 10 Agustus 2015
Kalimat Non Verbal
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM, TABEL, BAGAN, PETA, DENAH, DAN MATRIKS
pada garis
Diagram : gambaran buram / sketsa memperlihatkan / menerangkan sesuatu.
a. Diagram balok
b. Diagram baris
c. Diagram lingkaran
d. Diagram caban
e. Diagram pohon
f. Diagram alur
g. Diagram arus
gambar:
Table : daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi biasanya berupa
kata-kata dan bilangan yang tersusun
secara bersistem , urut kebawah dalam
lajur dan deret.
teknologi dan
masyarakat.
Peta : Representasi /gambaran melalui gambar dari suatu daerah yang
menyatakan
sifat batas permukaan bumi.
Matriks : table yang di susun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian
dapat dibaca kebawah dan dari kiri ke kanan.
Jumat, 06 Februari 2015
Lagu Sakitnya tuh di sini
nah sobat sekarang saya mau berbagi lagu dengan kalian
tanpa basa basi nih Download lagu pallapa sakitnya tuh di sini
tanpa basa basi nih Download lagu pallapa sakitnya tuh di sini
Sabtu, 22 Maret 2014
Asal Mula Sejarah Valentine Day's
Hari raya ini adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis (yang
menyembah berhala), bangsa romawi telah menyembah berhala semenjak 17
abad silam. Jadi hari raya valentine ini adalah merupakan sebutan kepada
kecintaan terhadap sesembahan mereka.
Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.
Sumber: Baca lebih lanjut. http://ittaqi-tafuzi.blogspot.com/2013/02/artikel-kisah-perayaan-hari-valentine-day.html
Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.
Sumber: Baca lebih lanjut. http://ittaqi-tafuzi.blogspot.com/2013/02/artikel-kisah-perayaan-hari-valentine-day.html
TRADISI HARI VALENTINE DI NEGARA-NAGARA NON BARAT
Di jepang,
hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai
hari dimana para wanita memberi (para pria yang mereka senangi atau
kasihi) permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan dengan
sukarela, melainkan menjadi sebuahkewajiban, terutama bagi mereka yang
bekerja kantoran. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria
mereka, kadangkala dengan biaya yang besar.
Cokelat ini disebut sebagai Giri-Choco, dari kata Giri (kewajiban) dan Choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, ada pula sebuah hari balasan yang disebut "Hari Putih" (White Day) yang jatuh pada tanggal 14 Maret, dimana pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif, karena perayaan Valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan Valentine, seperti kotak cokelat, perhiasan dan boneka. Pertokoan, Tempat Hang out dan media (Stasiun TV, Radio, Online Dan Majalah Remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan Valentine.
Cokelat ini disebut sebagai Giri-Choco, dari kata Giri (kewajiban) dan Choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, ada pula sebuah hari balasan yang disebut "Hari Putih" (White Day) yang jatuh pada tanggal 14 Maret, dimana pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif, karena perayaan Valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan Valentine, seperti kotak cokelat, perhiasan dan boneka. Pertokoan, Tempat Hang out dan media (Stasiun TV, Radio, Online Dan Majalah Remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan Valentine.
Makna Hari Valentine
Hari Valentine pada
tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka
yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat.
Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma
didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin
membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin
diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan
ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi - notisi dalam bentuk " valentines ". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah cupid bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun.
Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu - kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu Valentine.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi - notisi dalam bentuk " valentines ". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah cupid bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun.
Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu - kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu Valentine.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Sekolah Medan Razia Siswa Rayakan Valentine
SEJUMLAH Sekolah Menengah Umum di Medan,
Sumatera Utara, Senin (14/2/2011) siang melakukan razia terhadap siswa
yang merayakan hari kasih sayang atau valentine. Razia ini dilakukan
untuk mencegah dampak buruk perayaan valentine bagi siswa sekolah
menegah umum.
Perayaan hari valentine atau hari kasih sayang sepertinya tidak begitu diminati oleh para guru di Medan, Sumatera Utara. Seperti di SMU Negeri 13 Medan yang menggelar razia terhadap siswa yang akan merayakan hari valentine.
Razia yang dilakukan mendadak ini cukup
mengagetkan siswa sekolah. Sejumlah guru dan kepala sekolah langsung
memeriksa satu persatu tas milik siswa.
Dari razia ini petugas menyita sejumlah
coklat dan hadiah valentine lainnya yang dibawa siswa. Sejumlah siswa
yang tertangkap tak kuasa menahan malu, namun siswa yang tertangkap
tangan membawa kado valentine membantah akan merayakan hari kasih
sayang. Mereka berdalih kado yang dibawa akan diberikan kepada temannya
yang tengah berulang tahun.
Selain dirazia para siswa juga diberikan
pengetahuan tentang dampak buruk perayaan valentine. Selama ini
perayaan valentine berdampak pada pergaulan bebas di kalangan remaja.
Kepala sekolah SMU 13 mengatakan razia
ini untuk mencegah dampak buruk dari perayaan valentine. Terlebih
Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan haram untuk merayakan hari
valentine. “Meski tidak ada hukuman bagi siswa yang membawa kado
valentine, namun pihak sekolah mengaku akan semakin memperketat
pengawasan terhadap siswa,” kata Sutrisno Spd, Kepala Sekolah SMU 13
Medan.
Memang cukup banyak kelompok-kelompok
Islam maupun para ulama Islam yang menentang perayaan hari kasih sayang
(valentine). Yang tidak mereka jelaskan kepada publik secara terbuka
adalah - alasan mereka menentang hari kasih sayang sesungguhnya bukan
hanya karena perayaan itu terkait erat dengan tradisi masyarakat Barat
yang berbau Yudeo-Kristen, melainkan karena Tuhannya Islam sendiri,
yaitu Allah swt - TIDAK PERNAH DIKENAL SEBAGAI TUHAN YANG MENGASIHI di
dalam Qur'an maupun hadis. Dari ke-99 nama-nama indah Allah, tak ada
satupun yang menyebutNya sebagai Tuhan yang mengasihi. Jadi inilah
sesungguhnya alasan utama mengapa hari kasih sayang (valentine) tidak
dianjurkan, tetapi malah dilarang di dalam Islam.
Sumber: Sekolah di Medan Merazia Siswa Yang Merayakan Valentine
Langganan:
Postingan (Atom)